Segala Yang Kita Punya Adalah Milik Allah

20 lug 2020 · 3 min. 21 sec.
Segala Yang Kita Punya Adalah Milik Allah
Descrizione

Jargon "Tuhan tak pernah berhutang" sudah sering kita dengar, bukan? Kebanyakan kita pasti menyetujuinya. Tapi kalau dipikir lebih dalam, ada yang salah ga sih dari kalimat itu? Kapan Tuhan pernah...

mostra di più
Jargon "Tuhan tak pernah berhutang" sudah sering kita dengar, bukan? Kebanyakan kita pasti menyetujuinya. Tapi kalau dipikir lebih dalam, ada yang salah ga sih dari kalimat itu? Kapan Tuhan pernah minta utang sama kita? Kapan Dia kekurangan? Bukankah Dia adalah Allah yang Mahakaya dan self-sufficient. Dia adalah Allah yang bisa mencukupi diri-Nya sendiri. Apakah Dia menciptakan dan membesarkan kita supaya kalau Dia kekurangan Dia bisa ngutang dari kita?

Yang selalu kekurangan dan berutang terus menerus adalah kita. Kita berutang kasih-Nya, pemeliharaan-Nya, penebusan-Nya, nyawa Anak-Nya, pengampunan-Nya, talenta-talenta dari-Nya, dan kehidupan kita sendiri, semua yang kita miliki tidak ada yang tidak berasal dari-Nya. Kita ini tidak lebih dari manusia bangkrut yang engga bisa ngasih apa-apa kepada Tuhan. Kalau pun kita ngasih Tuhan, yang kita kasih itu juga dari Tuhan. Mirip anak kecil yang bangga ngasih coklat sama bapaknya, padahal coklat itu juga berasal dari bapaknya.

Pemahaman jargon itu memutar balik kebenaran yang sesungguhnya sehingga kita merasa bisa mengutangi Allah dan lebih buruk lagi mengharapkan Dia membalas berkali-kali lipat kebaikan kita itu. Ini mirip konsep orang Yahudi yang hidup dalam Taurat dan tetangga sebelah kita yang hidup dalam konsep amal dan pahala. Bila suatu kebaikan dilakukan karena mengharapkan akan dibalas lebih banyak lagi, namanya bukan kebaikan tetapi dagang, sama seperti rentenir.

Duh... tentu Allah tidak "selugu" itu. Bila kita pancing dengan umpan sedikit, lalu Dia akan dengan sukacita memberi lebih banyak supaya Dia dikatakan tidak pernah berutang. Kalau Allah melakukan itu, kita semua akan salah memahami Pribadi-Nya.

Ada dari kita mungkin yang berkata, "Saya sudah mengalaminya. Allah membayar berkali-kali lipat apa yang saya tabur." Saya mau mengatakan, tanpa Anda "mengutangi Allah pun, kalau Allah mau memberi kepada Anda maka Anda akan diberi." Pemberian Allah tidak bersyarat dan tidak tergantung apakah Anda memberi Dia dulu dan berapa besarnya pemberian Anda itu. Inilah yang disebut anugerah karena Allah itu murah hati.

Karenanya, bila kita ingin memberi persembahan untuk pekerjaan Allah, berilah dengan kesadaran bahwa segala yang kita punya adalah milik Allah, dan berilah dengan kerelaan, bukan dengan mengharap imbalan.

Semoga mencerahkan bro and sis.


Renungan : Pdt. Benny Solihin
Dibawakan : Pdt. Fu Kwet Khiong
mostra meno
Informazioni
Autore Fu Kwet Khiong
Organizzazione Fu Kwet Khiong
Sito -
Tag
-

Sembra che non tu non abbia alcun episodio attivo

Sfoglia il catalogo di Spreaker per scoprire nuovi contenuti

Corrente

Copertina del podcast

Sembra che non ci sia nessun episodio nella tua coda

Sfoglia il catalogo di Spreaker per scoprire nuovi contenuti

Successivo

Copertina dell'episodio Copertina dell'episodio

Che silenzio che c’è...

È tempo di scoprire nuovi episodi!

Scopri
La tua Libreria
Cerca